Kawah Putih

Kisah tentang Kawah Putih Ciwidey diketahui berawal pada abad ke-10. Di masa lampau, terjadi sebuah letusan Gunung Patuha yang sangat hebat. Pasca letusan terdapat kejadian aneh, yaitu sekelompok burung terbang melewati Kawah Putih didapati mati. Karena hal ini, pada masa itu penduduk setempat menganggap bahwa kawasan tersebut merupakan kawasan yang angker.[3]

Berita keangkeran Gunung Patuha ini sampai ke telinga seorang cendekiawan Belanda yaitu Dr. Franz Wilhelm Junghuhn. Dr Junghuhn saat itu tinggal di kawasan tanah Priangan untuk mengembangkan tanaman kina. Sikap skeptis Dr Junghuhn membawa dirinya dan beberapa penduduk setempat pada tahun 1837 melawan mitos yang membuat orang enggan mendaki Gunung Patuha. Ia menemukan alasan mengapa burung-burung enggan melintasi Gunung Patuha. Kawah yang terdapat di puncak gunung menguarkan aroma belerang yang menyengat sehingga binatang pun menghindarinya.[4]

Selepas penemuan itu, pabrik belerang bernama Zwavel Ontgining Kawah Putih dibangun. Pabrik itu dibangun saat masa kolonial Belanda. Saat Indonesia dijajah Jepang, pabrik itu tetap dikelola dan berganti nama jadi Kawah Putih Kenzaka Gokoya Ciwidey.[5]

Meski keberadaannya sudah diketahui sangat lama, masyarakat Indonesia baru menjadikan tempat ini sebagai lokasi wisata pada tahun 1987. Saat itu, Pemerintah Orde Baru melalui PT Perhutani (Persero) Unit III Jawa Barat dan Banten menjadikan Kawah Putih sebagai lokasi wisata.[6]

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

CJM Care
Hubungi kami Di sisni!
CJM Tour & Travel Akan Mewujudkan Liburan Yang Paling Berkesan